Minggu, 24 Juni 2012

Misteri Ukiran Stegosaurus di Kuil Kamboja


Misteri Ukiran Stegosaurus di Kuil Kamboja

- Teka-teki Kriptozologi dapat muncul dari tempat yang paling tidak disangka. Kali ini tempat itu adalah negara Kamboja. Salah satu situs paling terkenal di wilayah itu adalah kuil hutan Ta Prohm yang dibangun sekitar 800 tahun yang lalu. Seperti monumen-monumen lain yang berasal dari periode yang sama, maka monumen ini juga dipenuhi oleh ukiran-ukiran bernafaskan mitologi Budha dan Hindu. Namun ada satu ukiran yang membingungkan para arkeolog. Dekat dengan pintu keluar kuil, ditemukan sebuah ukiran makhluk berkepala kecil, berkaki empat dan membawa sirip berbentuk berlian di punggungnya. Gambar yang menyerupai seekor Stegosaurus !
kiri+samping Misteri Ukiran Stegosaurus di Kuil Kamboja

Ta Prohm adalah sebuah kuil yang dibangun oleh peradaban Khmer sekitar tahun 1181 Masehi. Kuil ini ditemukan kembali pada abad ke-16 oleh para misionaris katolik dan penjelajah Portugis.
ukiran+tengah Misteri Ukiran Stegosaurus di Kuil Kamboja
marsh Misteri Ukiran Stegosaurus di Kuil KambojaUntuk diketahui, Stegosaurus adalah makhluk yang tidak dikenal sebelum tahun 1877. Othniel Charles Marsh yang menemukan tulang belulang makhluk itu memberi nama “Stegosaurus” pada makhluk itu. Arti nama itu sendiri adalah kadal atap. Marsh beranggapan bahwa sirip-sirip di punggungnya menyerupai genteng di atap rumah.
Ukiran hewan ini begitu populer di kalangan pemandu wisata yang sering bertanya kepada para turis apakah mereka percaya Dinosaurus masih hidup 800 tahun yang lalu. Lalu mereka akan menunjukkan gambar ini kepada para turis. Apakah mungkin ukiran itu sebuah tipuan modern yang dibuat untuk menipu para turis? ataukah ukiran itu benar-benar sebuah artefak kuno seperti yang lain ? Mungkinkah para pendiri kuil tersebut pernah menyaksikan fosil Stegosaurus, atau bahkan pernah menjumpai makhluk tersebut dalam keadaan hidup ?
lokasi+ukiran Misteri Ukiran Stegosaurus di Kuil KambojaBeberapa orang telah mencoba untuk menolak teori bahwa ukiran tersebut adalah Stegosaurus. Mereka mengemukakan teori bahwa ukiran itu adalah ukiran seekor Badak dengan ornamen di pinggir dalam lingkaran sehingga menimbulkan efek Stegosaurus.
Namun saya memiliki teori sendiri. Saya berpendapat bahwa ukiran tersebut adalah benar seekor Stegosaurus. Inilah sebabnya :
Pertama, Saya membandingkan ukiran Stegosaurus tersebut dengan ukiran hewan-hewan lain di kuil itu. Saya menemukan banyak ukiran hewan lain di kuil itu tidak memiliki ornamen di dalam lingkaran. Seperti gambar di bawah ini :
hewan Misteri Ukiran Stegosaurus di Kuil KambojaKemudian, saya menemukan ukiran hewan yang memiliki ornamen seperti sirip punggung stegosaurus. Namun, semua ornamen itu memiliki persamaan, yaitu diukir DILUAR LINGKARAN. Tidak ada satupun ukiran yang memiliki ornamen DIDALAM LINGKARAN (Ukiran Stegosaurus memiliki juga ornamen di luar lingkaran). Lihat gambar dibawha ini.
kodok Misteri Ukiran Stegosaurus di Kuil Kambojakadal Misteri Ukiran Stegosaurus di Kuil Kambojasapi Misteri Ukiran Stegosaurus di Kuil Kamboja
Apabila sirip itu adalah sebuah ornamen, Mengapa hanya “Badak” itu yang mempunyai ornamen DIDALAM LINGKARAN ? Jawabannya Jelas ! Itu bukan sebuah ornamen.
Jadi saya berkesimpulan bahwa ukiran tersebut adalah benar-benar ukiran Stegosaurus. Namun ada kemungkinan ukiran itu ditambahkan setelah tahun 1877 oleh tangan jahil dari seseorang yang hendak membuat bingung orang lain. Hal ini terjadi di Katedral Salamanca di Spanyol yang dibangun pada tahun 1102. Pada dinding katedral yang berumur 900 tahun tersebut ditemukan ukiran seseorang dengan baju astronot lengkap. Hal ini memicu diskusi berkepanjangan di internet. Hanya sedikit yang mengetahui bahwa ukiran itu sebenarnya ditambahkan pada tahun 1992 ketika Katedral direstorasi. Bisa saja hal yang sama terjadi di kuil Ta Prohm. Namun sampai saat ini tidak ada informasi bahwa penambahan ukiran itu pernah dilakukan.
Atau mungkin….. Stegosaurus memang pernah berkeliaran di Kamboja 800 tahun yang lalu.===

Senin, 11 Juni 2012

jimat


Dalam kepercayaan didaerah Kalimantan Selatan atau disebutkepercayaan Urang Banjar maka akan banyak ditemui beberapakepercayaan, baik itu jenis benda yang dianggap memiliki kekuatan atau sakti yang bisa memberikan kebaikan atau kebalikannya bagi sipemakai, atau juga kepercayaan yang bersifat kajian atau ilmu kanuragan yang dimiliki seseorang dalam berbagai hal, baik itu taguh ( kebal ), ilmu pengasih ( pemikat ) atau sebagainya yang dianggap hal yang istimewa oleh UrangBanjar.

Semua kepercayaan ini tidak semata – mata timbul dari adat Banjar saja tetapi juga ada induksi / masukan dari lain misalnya agama islam,  contohnya saja tentang Wafak-wafak atau jimat-jimat yang bertulisan ayat suci Al-Qur’an dan sebagainya yang memang semuanya itu berasal dari islam.  Tetapi juga tidak bisa dipungkiri bahwa ada jugakepercayaan Urang Banjar yang memang bertentangan dengan agama islam itu sendiri pada hakikatnya, misalnya saja percaya terhadap suatu benda yang dianggap sakti yang dapat memberikan manfaat atau berkah bagi sipemakai padahal dipandang dari segi agama islam itu adalah suatu kemusrikan yang dapat merusak iman seseorang .

Pada dasarnya agama Islam sudah berabad-abad yang lalu dianut oleh masyarakat Banjar sehingga antara agama islam dan kehidupan masyarakat Banjar (adat istiadat ) tidak bisa lepas atau telah menyatu antara satu dengan lainnya. Sehingga dapat dianggap bahwa islam juga sebagai identitas masyarakat Banjar, yang membedakan Urang Banjar dengan kelompok – kelompok Dayak disekitarnya.[1]



B. Pembahasan 

1. Percaya pada kekuatan sakti yang ada pada besi sebagai senjata

kekuatan ini disebut dengan “ tuah besi “ . ada besi yang membuat orang kebal disegani orang, ada juga besi yang dapat dipakai untuk berdagang dengan tujuan dapat menarik minat sipembeli, untuk pemegang jabatan ( penguasa ) sehingga membuat seseorang kelihatan berwibawa, untuk ulama, ada pula untuk mempengaruhi wanita atau pemikat wanita dan yang punya besi serupa ini kerjanya kawin – cerai, istrinya banyak.

Wasi tuha ( besi tua ) biasanya adalah sebutan untuk senjata kuno, yang diwarisi secara turun temurun seperti, keris, parang bungkul [2], tombak, badik, dan taji[3]tetapi juga ada yang berupa besi biasa yang terpendam sudah cukup lama didalam tanah. konon besi keramat harus disimpan dengan baik, diantaranya ada yang menyimpannya terbungkus dengan kain kuning di dalam lemari pakaian atau dibawah bantal di tempat tidur dan tidak boleh tergeletak sembarangan.

2. Kepercayaan kepada jimat

Jimat berupa benda yang dibuat menurut aturan tertentu, baik kertasnya, tintanya, waktu mengerjakannya, lama pembuatannya, tekhnik dan ayat-ayat yang ditulis dalam bentuk lambing angka atau kalimat – kalimat tertentu. Alat tempat menulis bisa kertas biasa, kain tutup muka mayat, kain ihram, lapisan perak atau emas atau sebagainya. Sedagkan tintanya mungkin tinta cina, darah orang mati dibunuh dan sebagainya, sedangkan waktu yang ada yang sampai 40 hari jum’at dan selalu dalam keadaan suci, semua itu tergantung pada jenis apa yang dibuat. Umpamanya jimat untuk penolak bala, pekasih, pembenci merusak rumah tangga orang, pelaris, sebagai senjata umpanya cemeti Ali, penjaga keamanan rumah, kebun.

Jimat – jimat ini bisa berbentuk segi empat, bundar, pipih, dan sebagainya tergantung dari bahan apa jimat itu dibuat, bila dipakai dibadan umumnya dikunci, karena bisa ruah tenaganya bila memasuki tempat buang hajat dan sebagainya. Jimat–jimat yang dibuat menggunakan angka–angka, lambang–lambang rajah dan ayat – ayat Al-Qur’an kebanyakan berasal dari Islam. Jimat-jimat ini disebut wafak, setiap barang yang berwafak maka kekuatannya akan bertambah, mewafak adalah merupakan ilmu tersendiri.

Jima-jimat lain yang berasal dari jenis tumbuh-tumbuhan, binatang, tanah, logam sepertiwasi kuning[4] dan sebagainya. Kumpulan jimat yang serupa ini yang dipakai untuk melindungi diri dari bencana, membuat seseorang kebal, ditakuti orang, ada juga jimat yang besar selilit pinggang yang disebut babat-sal.[5]

3. Kepercayaan kepada kekuatan sakti batu

Dalam hal ini di daerah Kalimantan Selatan hanya ada dua jenis baut yang khas kedudukannya dalam hal pemilikan tenaga kesaktian ini yaitu : batu akik dan batu jambrut.

  1. Batu akik ; mengenai batu bila tidak memiliki pancar khusus , ia hanya sekedar perhiasan biasa. Bila terdapat pancar khusus , maka tergantung jumlah pancar , maka ia berfungsi sebagai kekuatan-kekuatan untuk pintu rejeki, menambah besar pengaruh dan tuah,penolak bencana, pemanis bagi laki-laki dan wanita yang memakainya.

  2. Batu jambrut ; demikian juga terhadap jenis permata jambrut , tergantung pada jenis rupa dan pancar yang terdapat padanya, ia dapat berfungsi sebagai alat untuk menundukkan orang , pemanis bagi sipemakai atau menambah besar pengaruh.


Pada umumnya untuk batu-batu perhiasan jenis lain , ditinjau dari perhitungan dari sifat khususnya tidaklah sama seperti pada batu akik dan jambrut.

4. Kepercayaan kepada kekuatan sakti pada tumbuh-tumbuhan

Jenis tumbuh-tumbuhan yang memiliki tenaga-tenaga sakti untuk menjaga , menolak, menyerang baik berupa benda biasa atau yang sudah diolah dangan tumbuhan tersebut sebagai bahannya umpamanya :

  1. Daun jariangau, bawang tunggal, kayu palawan berfungsi sebagai alat pengusirhantu kuyang[6] yang sering menggangu wanita beranak.

  2. Ijuk enau yang telah dijalin jadi tali, kayu sapang , merica sebagai alat untuk menolak serangan pulasit.

  3. Daun linjung merah yang biasa tunbuh dikuburan biasanya sebagai alat ampuh untuk memarang musuh ketika melakukan parang maya[7].

  4. Daun dan akar kayu teja barfungsi menghancurkan / merusak kesejahteraan satu keluarga.

  5. Jantung pisang sebagai alat untuk melakukan parang maya untuk menghancurkan orang.


5. Kepercayaan kekuatan sakti pada jenis minyak

masyarakat umum didaerah Kalimantan Selatan percaya kepada kesaktian yang terdapat pada jenis-jenis tertentu yang dibuat dari sejumlah ramuan serta dipuja oleh sipembuatnya seprti :

  1. Minyak bubut atau minyak patah tulang , minyak ini digunakan untuk memijat otot-otot yang terkilir dan tulang-tulang yang patah.

  2. Minyak-minyak untuk ilmu kekebalan seprti : minyak gajah, minyak bintang, minyak tala, minyak gangsa. Jenis minyak ini untuk mendapatkan kekuatan dan kesaktian yang dimaksud , umpamanya minyak bintang, orang yang mamakan minyak ini, bila kenba tikam, tubuh rusak, tapi bila bintang timbul, tidak ada lagi bekas luka tersebut.




C. Analisa

Menyinggung masalah tentang kepercayaan masyarakat banjar yang berhubungan dengan jimat / kajian atau sebagainya kita tidak lepas dengan dua aspek, yaitu aspek sosial budaya dan aspek agama yang dianut. Memang ada kepercayaan itu sendiri yang berasal dari adat banjar sendiri dan ada juga induksi dari agama misalnya, wafak, tawar banyu dan sebagainya.

Permasalahan yang kita hadapi adalah fenomena-fenomena mistik atau gaib tersebut benar-benar ada. Kadang kala sebagai manusia kita membutuhkan pemecahan untuk permasalahan kita. Misalnya masalah kesehatan , adakalanya bidang kedokteran sudah tidak dapat membantu kita, dan cara alternatiflah yang manjadi pilihan selanjutnya. Sebagai seorang muslim kita dihadapkan pada keharusan menjaga aqidah dan syariat kita tetap murni dan lurus.Berbagai pertanyaan timbul dalam benak k
ita , dimana pertanyaan –pertanyaan tersebut menjadi permasalahan yang membutuhkan jawaban.

Pertanyaan –pertanyaan tersebut antara lain:

-         Apakah kajian / kepercayaan terhadap suatu benda itu dilarang agama?

-         Dan bagaimana kedudukannya dengan jimat, wafak, bat sal dan sejenisnya apakah termasuk syirik?

-         Dan bagaimana kalau ada kepercayaan tertentu yang memang datang dari Islamsendiri?

Jawaban dari semua pertanyaan diatas adalah apabila suatu kepercayaan atau perbuatan yang memang mengarah kepada kemusrikan maka hukumnya adalah tidak boleh / dilarang ,sebagaimana rasulullah SAW bersabda : “Barang siapa yang menggantungkan jimat, maka sesungguhnya ia telah menyekutukan  (Allah).” (HR.Ahmad:4/156). Dan begitu juga sebaliknya apabila berasal dari Islam sendiri maka disini ulam berpendapat ada yang membolehkan dan ada juga melarang, misalnya tentang wafak / rajahan, tentang wafak ini ada ulama islam yang memang mengarang suatu kitab yang membahasnya, contohnya kitab tajulmuluk, syamsul ma’arif, atau mujarabat. Jadi penggunaan jampi atau jimat yang berupa lafal-lafal atau kata-kata yang mengandung kesyirikan adalah haram akan tetapi, apabila jimat atau jampi itu berasal dari Al-Qu’an atau berupa doa-doa yang dianjurkan Rasulullah saw,para ulama ada yang membolehkan ada juga yang tetap mengharamkannya karena dikhawatirkan masih terdapat kesyirikan ( syirik khafi ) didalamnya. Tentang pengasihan baik itu kepercayaan yang berasal dari benda atau bacaan adalah sesuatu yang dibuat-buat dengan sangkaan bahwa ia dapat menyebabkan seorang wanita dicintai suaminya atau sebaliknya. Semua itu dapat membawa kapada kesyirikan sebagai mana Rasulullah SAW bersabda: “ Sesungguhnya jampi-jampi, jimat –jimat dan  tiwalah ( pengasihan ) adalah kesyirikan.”  ( HR. Ibnu Majah : 2/ 1166. Nomor 3530 ).



D. Penutup

Kesimpulan

Kepercayaan terhadap suatu benda /kajian masyarakat Banjar , memang tidak akan lepas dari adat / kebiasaan  dari masarakat itu sendiri, baik kepercayaan itu sendiri berasal dari adat atau juga bisa berasal dari agama islam yang memang sudah menjadi satu dengan masyarakat Banjar dari dulu.

Beberapa kepercayaan / kajian orang Banjar antara lain :

-        kekuatan sakti yang ada pada besi

-        jimat

-        kekuatan sakti pada batu

-        kekuatan pada tumbuhan tertentu

-        kekuatan sakti pada minyak.
DAFTAR PUSTAKA



Abdullah Al Khatib, Muhammad, et al, Konsep Pemikiran Gerakan Ikhwan, Jakarta: Asy Syamil,2001.

Aziddin, Yustan, Adat Istiadat Daerah Kal-Sel proyek penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah 1977/1978 Banjarmasin, 5 Desember 1977.

Daud, Alfani, Islam Dan Masyarakat Banjar Deskripsi dan Analisa Kebudayaan Banjar , Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 1997.


[1] Alfani, Daud , Islam dan Masyarakat Banjar Deskripsi dan Analisa Kebudayaan Banjar. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada tahun 1997.

[2] Sejenis pedang yang bentuknya melengkung.

[3] Sejenis badik yang lebih kecil , biasanya dianggap berbisa.

[4] Kuningan atau disebut perunggu.

[5] Jimat atau wafak yang terbungkus dari kain yang bisanya diikatkan di pinggang atau anggota tubuh yang lain.

[6] Menurut kepercayaan urang banjar adalah sejenis hantu yang berbentuk kepala perempuan.

[7] Sejenis ilmu hitam santet, guna-guna dan sebagainya.

Komponen Pembelajaran CTL


Komponen Pembelajaran CTL
Beberapa komponen pembelajaran CTL adalah
1.             Konstruktivisme
Merupakan salah satu komponen Pembelajaran Kontekstual (CTL). Hal-hal yang perlu diperhatikan:
  • Membangun pemahaman mereka sendiri dari pengalaman baru berdasar pada pengetahuan awal
  • Pembelajaran harus dikemas menjadi proses “mengkonstruksi” bukan menerima pengetahuan
  • Siswa belajar sedikit-demi sedikit dari konteks terbatas.
  • Siswa mengkonstruk sendiri pemahamannya.
  • Pemahaman yang mendalam diperoleh melalui pengalaman belajar bermakna.
2.             Inquiry
Inquiry merupakan :
o   Proses perpindahan dari pengamatan menjadi pemahaman
o   Siswa belajar menggunakan keterampilan berpikir kritis
o   Siklus yang terdiri dari mengamati, bertanya, menganalisis dan merumuskan teori, baik perorangan maupun kelompok.
o   Diawali dengan pengamatan, lalu berkembang untuk memahami konsep/fenomena.
o   Mengembangkan dan menggunakan keterampilan berpikir kritis.
3.             Questioning
Ø Kegiatan guru untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir siswa
Ø Bagi siswa yang merupakan bagian penting dalam pembelajaran yang berbasis inquiry

Bagi Guru
Ø Menuntun siswa berpikir,
Ø Mengecek pemahaman siswa,
Ø Membangkitkan respon siswa.

Bagi Siswa
Ø Menggali informasi,
Ø Menghubungkan dengan pengetahuan yang dimiliki,
Ø Memecahkan masalah yang dihadapi.

4.             Learning Community
Masyarakat Belajar atau Learning Community:
o   Sekelompok orang yang terikat dalam kegiatan belajar
o   Bekerjasama dengan orang lain lebih baik daripada belajar sendiri
o   Tukar pengalaman
o   Berbagi ide
o   Berbicara dan berbagi pengalaman dengan orang lain.
o   Ada kerjasama untuk memecahkan masalah.
o   Hasil pembelajaran secara kelompok akan lebih baik daripada belajar sendiri.
o   Ada fasilitator/guru yang memandu proses belajar dalam kelompok.

5.             Modeling
Modeling atau Permodelan:
o   Proses penampilan suatu contoh agar orang lain berpikir, bekerja dan belajar
o   Mengerjakan apa yang guru inginkan agar siswa mengerjakannya
o   Membahasakan gagasan yang Anda pikirkan.
o   Mendemonstrasikan bagaimana Anda menginginkan para siswa untuk belajar.
o   Melakukan apa yang Anda inginkan agar siswa melakukan.
o   Guru bukan satu-satunya contoh bagi siswa.
o   Model berupa orang, benda, perilaku, dll.

6.             Authentic Assesment
Authentic Assessment atau Penilaian sebenarnya:
q Mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa
q Penilaian produk (kinerja)
q Tugas-tugas yang relevan dan kontekstual
q Menilai dengan berbagai cara dan dari berbagai sumber.
q Mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa.
q Mempersyaratkan penerapan pengetahuan dan keterampilan.
q Proses dan produk kedua-duanya dapat diukur.

7.             Reflection
q  Cara berpikir tentang apa yang telah kita pelajari
q  Membuat jurnal, karya seni, diskusi kelompok
q  Menelaah dan merespon terhadap kejadian, aktivitas, dan pengalaman.
q  Mencatat apa yang telah kita pelajari, bagaimana kita merasakan ide-ide baru.

DAFTAR PENOLONG GURU


DAFTAR  PENOLONG
Nama lengkap                       :  ZAINUL ANSAR  AMa
Nip                                          :  19840406 201101 1 010
Jabatahn                                :   GURU
NO
UNSUR DAN SUB UNSUR
NILAI
RATA - RATA
NO
UNSUR DAN SUB UNSUR
NILAI
RATA - RATA
I
KESETIAAN
1.        Terhadap Pancasila
2.        Mengutamakan kepenringan
3.        Usaha mendalami Pancasila
4.        Ketidak terlibatan pada organisasi terlarang



V
KEJUJURAN
1.        Keikhlasan meLakukan tugas
2.        Penyalagunaan wewenang
3.        Kebenaran laporan


JUMLAH


JUMLAH


II
PRESTASI KERJA
1.        Penguasaan bidang tugas
2.        Keterampilan dalam menjalankan tugas
3.        Pengalaman dalam berbagi tugas
4.        Kesungguhan dalam melaksanakan tugas
5.        Kesegaran jasmani / rohani
6.        Daya guna hasil guna tugas
7.        Rata – rata hasil kerja



VI
KERJASAMA
1.        Penguasaan bidang tugas
2.        Penghargaan atas pendapat orang lain
3.        Penyusaian pendapat
4.        Penerimaan saran
5.        Kemampuan bekerjasama
6.        Kesediaan menerima pendapat



JUMLAH


JUMLAH


III
TANGGUNG JAWAB
1.        Penyelesaian tugas
2.        Kehadiran di tempat tugas
3.        Pengutamaan kepentingan
4.        Pelemparan kesalahan
5.        Resiko keputusan
6.        Perawatan milik Negara



VII
PRAKARSA
1.        Pengambilan keputusan
2.        Usaha mencapai tata cara baru
3.        Usaha memberi saran



JUMLAH


JUMLAH


IV
KETAATAN
1.        Terhadap peraturan perundang – undangan
2.        Terhadap persturan kedinasan
3.        Masuk kerja
4.        Bersikap sopan santun
5.        Pelayanan kepada masyarakat



VIII
KEPEMIMPINAN
1.        Penguasaan bidang tugas
2.        Kemampuan mengambil keputusan
3.        Kemampuan mengemukakan pendapat
4.        Kemampuan menentukan prioritas
5.        Ketegasan
6.        Keteladanan
7.        Memupuk kerjasama
8.        Mengutamakan kemampuan bawahan
9.        Menggugah semangat bawahan
10.     Memperhatikan nasib bawahan
11.     Mempertimbangkan nasib bawahan



JUMLAH


JUMLAH




TAHUN

NO
UNSUR YANG DINILAI
NILAI
KETERANGAN
ANGKA
SEBUTAN
I

II

III

IV

V

VI

VII

VIII
KESETIAAN
PRESTASI KERJA
TANGGUNG JAWAB
KETAATAN
KEJUJURAN
KERJASAMA
PRAKARSA
KEPEMIMPINAN




JUMLAH




RATA – RATA




Matajang, ………………………
Yang Dinilai                                                                 Yang Menilai


ZAINUL  ANSAR.A.Ma                                                            PATTA KANANG,S.Pd i
NIP. 19840406 201101 1 010                                                           NIP. 19621105 198206 1 003

NILAI
1.         AMAT BAIK      : 91 - 100
2.         BAIK                     : 76 - 90
3.         CUKUP                 : 61 - 75
4.         SEDANG              : 51 - 60
5.        KURANG            : 50 - kebawah