Senin, 11 Juni 2012

Komponen Pembelajaran CTL


Komponen Pembelajaran CTL
Beberapa komponen pembelajaran CTL adalah
1.             Konstruktivisme
Merupakan salah satu komponen Pembelajaran Kontekstual (CTL). Hal-hal yang perlu diperhatikan:
  • Membangun pemahaman mereka sendiri dari pengalaman baru berdasar pada pengetahuan awal
  • Pembelajaran harus dikemas menjadi proses “mengkonstruksi” bukan menerima pengetahuan
  • Siswa belajar sedikit-demi sedikit dari konteks terbatas.
  • Siswa mengkonstruk sendiri pemahamannya.
  • Pemahaman yang mendalam diperoleh melalui pengalaman belajar bermakna.
2.             Inquiry
Inquiry merupakan :
o   Proses perpindahan dari pengamatan menjadi pemahaman
o   Siswa belajar menggunakan keterampilan berpikir kritis
o   Siklus yang terdiri dari mengamati, bertanya, menganalisis dan merumuskan teori, baik perorangan maupun kelompok.
o   Diawali dengan pengamatan, lalu berkembang untuk memahami konsep/fenomena.
o   Mengembangkan dan menggunakan keterampilan berpikir kritis.
3.             Questioning
Ø Kegiatan guru untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir siswa
Ø Bagi siswa yang merupakan bagian penting dalam pembelajaran yang berbasis inquiry

Bagi Guru
Ø Menuntun siswa berpikir,
Ø Mengecek pemahaman siswa,
Ø Membangkitkan respon siswa.

Bagi Siswa
Ø Menggali informasi,
Ø Menghubungkan dengan pengetahuan yang dimiliki,
Ø Memecahkan masalah yang dihadapi.

4.             Learning Community
Masyarakat Belajar atau Learning Community:
o   Sekelompok orang yang terikat dalam kegiatan belajar
o   Bekerjasama dengan orang lain lebih baik daripada belajar sendiri
o   Tukar pengalaman
o   Berbagi ide
o   Berbicara dan berbagi pengalaman dengan orang lain.
o   Ada kerjasama untuk memecahkan masalah.
o   Hasil pembelajaran secara kelompok akan lebih baik daripada belajar sendiri.
o   Ada fasilitator/guru yang memandu proses belajar dalam kelompok.

5.             Modeling
Modeling atau Permodelan:
o   Proses penampilan suatu contoh agar orang lain berpikir, bekerja dan belajar
o   Mengerjakan apa yang guru inginkan agar siswa mengerjakannya
o   Membahasakan gagasan yang Anda pikirkan.
o   Mendemonstrasikan bagaimana Anda menginginkan para siswa untuk belajar.
o   Melakukan apa yang Anda inginkan agar siswa melakukan.
o   Guru bukan satu-satunya contoh bagi siswa.
o   Model berupa orang, benda, perilaku, dll.

6.             Authentic Assesment
Authentic Assessment atau Penilaian sebenarnya:
q Mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa
q Penilaian produk (kinerja)
q Tugas-tugas yang relevan dan kontekstual
q Menilai dengan berbagai cara dan dari berbagai sumber.
q Mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa.
q Mempersyaratkan penerapan pengetahuan dan keterampilan.
q Proses dan produk kedua-duanya dapat diukur.

7.             Reflection
q  Cara berpikir tentang apa yang telah kita pelajari
q  Membuat jurnal, karya seni, diskusi kelompok
q  Menelaah dan merespon terhadap kejadian, aktivitas, dan pengalaman.
q  Mencatat apa yang telah kita pelajari, bagaimana kita merasakan ide-ide baru.

Tidak ada komentar: